Akhlak Tercela
Sikap tercela atau Akhlaqul Madzmumah dapat juga disebut dangan
istilah akhlaqus sayyi’ah dan akhlakul muhlikat, artinya sikap dan
prilaku yang dilarang oleh allah SWT atau tidak sesuai dangan syari’at
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Untuk itu sikap dan prilaku semacam
ini harus di tinggalkan oleh siapa pun yang ingin menjadi umat Nabi
Muhammad SAW .
B. Macam-Macam Akhlak Tercela
Dibawah ini merupakan contoh-contoh perilaku tercela:
1. Syirik
Perbuatan syirik adalah perbuatan dosa besar dan tak terampuni. Karena ini adalah perbuatannya para orang-orang kafir.
2. Ghibah
Ghibah menurut bahasa artinya pergunjingan. Sedangkan menurut istilah
yang dimaksud dengan ghibah adalah menyebut atau memperkatakan perihal
seseorang ketika seseorang itu tidak hadir dan ia tidak menyukai atau
membencinya, seandainya perkataan tersebut sampai kepadanya
3. Riya
Riya secara bahasa artinya menampakan atau memperlihatkan. Sedangkan
menurut istilah yang dimaksud dengan riya adalah menampakan atau
memperlihatkan amal perbuatan supaya mendapatkan pujian dari orang lain.
Riya ini dapat disebut syirik ashghar (syirik kecil), karena
menunjukkan atau mencari sesuatu bukan kepada Allah SWT.
4. Ujub
Yang dimaksud dengan ujub adalah perasan bangga yang berlebih-lebihan
atas segala kemampuan dan kekayaan yang dimilikinya serta merasa bahwa
semua itu semata-mata prestasi dari hasil kerja keras yang telah
dilakukannya.
5. Takabur
Takabur secara bahasa artinya membesarkan diri atau menganggap dirinya
lebih dibandingkan dengan orang lain. Sedangkan menurut istilah yang
dimaksud dengan takabur adalah suatu sikap mental yang
menganggap rendah orang lain sementara ia menganggap tinggi dan mulia
terhadap dirinya sendiri.
6. Namimah
Menurut bahasa namimah artinya adu domba. Sedangkan menurut istilah
yang dimaksud dengan namimah adalah memindahkan perkataan seseorang
kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan. Namimah dilarang
karena akan merusak hubungan persaudaraan. Kalau terjadi putusnya
hubungan persaudaraan, maka akan menimbulkan hal-hal yang bersifat
negatif, baik yang langsung maupun tidak langsung terhadap sesama
manusia lainnya.
7. Thama’
Thama’ menurut bahasa artinya berlebih-lebihan. Sedangkan menurut
istilah yang dimaksud dengan thama’ adalah suatu sikap untuk memiliki
hal-hal yang bersifat duniawi secara berlebih-lebihan. Hidup di dunia
ini hanya sementera, tidak ada yang abadi, artinya semua yang ada di
dunia ini pasti akan musnah, termasuk harta yang kita miliki. Akhirat
adalah tempat kehidupan yang abadi, artinya tidak ada lagi kehidupan
setelah akhirat. Maka dari itu janganlah kita terlalu berlebih-lebihan
dalam mencari harta atau terlalu mementingkan kehidupan duniawi, tetapi
kita harus memperbanyak bekal untuk menuju kehidupan di akhirat dengan
cera beribadah dan beramal shaleh. Untuk itu setiap manusia harus mampu
bersikap sederhana dalam hal-hal yang bersifat duniawi agar tidak
terjebak kedalam kebinasaan dan kerugian di akhirat kelak.
8. Mubadzir
Yang dimaksud mubadzir disini adalah sikap mempergunakan sesuatu secara
berlebih-lebihan dengan tidak mempertimbangkan kadar kecukupan sehingga
menimbulkan kesia-siaan. Di dalam islam sikap mubadzir dilarang karena
mengandung unsur sia-sia terhadap suatu nikmat yang diberikan Allah SWT.
Semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT kelak akan dimintai
pertanggung jawabannya. Maka untuk itu segala kenikmatan yang diberikan
Allah SWT kepada kita, harus di syukuri dan dipergunakan secara efektif
dan efisien
9. Su’udzan
Su’udzan artinya berburuk sangka. Sikap buruk sangka ini sangat di
larang dalam islam dan harus di jauhi, karna akan merusak hati dan
kepribadian seorang muslim dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Bakhil
Secara bahasa bakhil diartikan kikir. Sedangkan menurut istilah bakhil
adalah suatu sikap mental yang enggan mengeluarkan harta atau lainnya
kepada orang silain yang membutuhkannya, sementara dirinya berkecukupan
atau berlebihan. Orang yang bersikap bakhil berarti ia egois, hanya
mementingkan dirinya sendiri, tidak memiliki kepedulian dan rasa kasih
sayang terhadap orang lain.
C. Faktor-Faktor Penyebab Akhlak Tercela
Akhlak Tercela bisa ditimbulkan oleh;
1. Faktor Internal
a. Keadaan fluktuasi iman
b. Bisikan nafsu-syaitan
c. Makanan-minuman haram
2. Faktor Eksternal
a. Milleuw/ Lingkungan
b. Pergaulan
Al-Ghazali menerangkan 4 hal yang mendorong manusia melakukan perbuatan tercela (maksiat) diantaranya :
1. Dunia dan isinya, yaitu berbagai hal yang bersifat material (harta,
kedudukan) yang ingin dimiliki manusia sebagai sebagai kebutuhan dalam
melangsungkan hidupnya (agar bahagia).
2. Manusia selain mendatangkan kebaikan, manusia dapat mengakibatkan
keburukan, seperti istri, anak. Karena kecintaan kepada mereka,
misalnya, dapat melalaikan manusia dari kewajibannya terhadap Alloh dan
terhadap sesama.
3. Setan (iblis). Setan adalah musuh manusia yang paling nyata, ia
menggoda manusia melalui batinnya untuk berbuat jahat dan menjauhi
Tuhan.
4. Nafsu, nafsu ada kalanya baik (muthmainnah) dan ada kalanya butuk
(amarah) akan tetapi nafsu cenderung mengarah kepada keburukan (Asmaran,
1992 : 131 – 140).
E. Metode Menghindari dan Mengobati Akhlak Tercela
1. Menghindari makanan- minuman yang syubhat dan haram.
2. Memilih teman pergaulan dan milleuw yang baik.
3. Melakukan riadhah seperti muhasabah, mujahadah, dzikir.
4. Melakukan metode Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
5. Menjaga soliditas iman.
Kamis, 03 Agustus 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
APA DAKWAH DAN KHUTBAH
Pengertian Khutbah Khutbah secara bahasa berarti ceramah atau pidato. Selain itu juga, khutbah dapat bermakna memberi peringatan, pembel...
-
Memandikan mayat hukumnya adalah fardu kifayah atas muslim lain yang masih hidup. Artinya, apabila di antara mereka ada yang mengerjakany...
-
Pengertian Ikhlas dalam Ibadah merupakan paduan ibadah dan akhlak atau syariat dan tasawuf. Ibadah adalah pelaksanan syariat Islam. Tas...
-
Menganalisis Kandungan Surah Yunus : 40-41 Ayat 40 : ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻻ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻪِ ﻭَﺭَﺑُّﻚَ ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar